Saturday, 23 May 2015

Radang Akut Pada Pankreas

Pankreas merupakan salah satu organ penting dalam sistem pencernaan kita, yang mempunyai tugas sebagai penghasil enzim pencernaan, serta sebagai kelenjar endokrin. Organ yang berupa kelenjar ini bisa mengalami peradangan, yang disebut pankreatitis. 

Pankreas terletak secara 'tersembunyi di rongga perut, yakni dibelakang lambung, dan proyeksinya disekitar ulu hati. Pankreatitis terdiri dari dua jenis, akut dan kronis, yang masing-masing membutuhkan penanganan yang berbeda. Jenis pankreatitis akut merupakan radang pankreas yang terjadi secara mendadak, meskipun penyebabnya bisa terjadi sudah lama, dan bisa mengancam jiwa. 

Pankreatitis akut cukup jarang terjadi, kejadiannya kira-kira 5-70 kasus per-100.000 penduduk di dunia, tetapi bisa terjadi kondisi sangat berat yang mengancam jiwa. Penyakit ini dibedakan berdasarkan tingkat kerusakannya. Yakni ringan, sedang dan berat. Pankreatitis akut ringan tentu saja tidak mengancam jiwa, karena tidak mengakibatkan komplikasi lokal (hanya pada pankreas) atau sistemik (kerusakan pada organ-organ lain disekitarnya), dan gagal organ. Pasien akan sembuh dalam jangka waktu 3 - 5 hari. Pada fase sedang, kerusakan yang terjadi pada jaringan pankreas lebih besar, terjadi komplikasi atau kerusakan yang bersifat lokal, namun tidak mencapai kerusakan sistemik atau jika ada kerusakan organ sistemik berlangsung transien (sebentar) kurang dari 48 jam. Pankreatitis akut sedang memerlukan perawatan yang lebih lama. Lalu pada fase berat, kerusakan yang terjadi sampai mengganggu fungsi organorgan lain di luar pankreas, bisa mengakibatkan gagal organ atau terjadi gangguan sistemik berat. Pada kondisi ini, pasien memiliki risiko meninggal dunia akibat komplikasi sistemik.

Gejala pokok

Setiap fase pada pankreatitis akut memiliki gejala yang berbeda. Namun, dua gejala pokok yang pasti terjadi dan bisa ditandai sebagai gejala pankreatitis akut adalah nyeri dan gangguan enzim pankreas. Rasa nyeri terasa pada daerah ulu hati, tepatnya pada perut bagian kiri atas. Rasa nyeri yang berat terasa secara konstan--bukan hilang-timbul, lama dan sangat mengganggu, nyeri dirasakan sampai menembus perut ke belakang (punggung). Lalu, gangguan enzim pankreas yang terjadi adalah meningkatnya jumlah enzim amilase dan lipase--yang berfungsi sebagai pencerna makanan, sebagai tanda terjadinya peradangan. Peningkatan yang terjadi biasanya mencapai 3x lipat dari kadar enzim normal. Untuk mengetahui atau memastikan terjadinya pankreatitis akut, pasien disarankan untuk melakukan pemeriksaan foto melalui USG (Ultrasonografi) atau MRI (Magnetic Resonance imaging). Untuk pengobatannya, berbeda-beda tergantung dari komplikasi, atau lesi yang dialami pasien. 

Penyebab pankreatitis akut fase ringan, sedang ataupun berat hampir sama. Antara lain konsumsi minuman beralkohol, obesitas, dan batu empedu. Konsumsi alkohol merupakan penyebab nomor satu di dunia. Konsumsi dalam jangka panjang dengan rata-rata konsumsi lima ons perhari, seseorang berisiko terkena pankreatitis akut. 


Lalu, orang yang obesitas dengan kadar trigliserid tinggi (lebih dari 1000) juga berpotensi. Dan penyebab paling banyak kedua setelah konsumsi alkohol adalah adanya batu empedu. Tiga hal ini merupakan penyebab terbanyak, meskipun bisa juga karena faktor lain seperti virus atau infeksi. Jika terdapat batu di saluran empedu yang menyebabkan pankreatitis akut disertai infeksi saluran empedu (kolangitis), maka dalam waktu antara 24 - 48 jam, pasien harus segera ditolong. Jika tidak, akan menimbulkan sepsis atau keracunan darah oleh kuman atau produk dari kuman. 



Empedu yang dihasilkan hati, masuk melalui saluran empedu, disimpan dalam kantung empedu. Jika ada makanan di usus dua belas jari, terjadi kontraksi pada kandung empedu, empedu akan keluar, melewati jalur yang sama dengan saluran enzim pankreas, menuju usus. Jika terdapat batu empedu, ini bisa menghambat saluran tersebut, menyebabkan kolangitis atau peradangan saluran empedu. Zat-zat yang seharusnya turun, naik atau masuk ke pankreas, sehingga terjadi peradangan. Jika kasus penyebab pankreatitis akut adalah batu empedu, maka penanganannya dilakukan dengan endoskopi atau Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP), dan tindakan non-operasi ini harus segera dilakukan dalam waktu 24 - 48 jam.

Bisakah Pankreatitis Akut dihindari?

Tentu saja bisa. Caranya dengan mengurangi atau menghindari konsumsi minuman beralkohol, serta mencegah obesitas, trigliserid tinggi, infeksi dan penyakit yang berisiko menimbulkan pankreatitis akut, seperti diabetes

Sumber : Suara Merdeka


No comments:

Post a Comment