Dinding pembuluh darah manusia memiliki diameter 2 cm. Ia bisa mengalami
kelainan atau pembengkakan. Jika diameternya lebih besar daripada 2 cm, maka
ini tidak normal. Karena terjadi pembengkakan pada dindingnya, yang memiliki
kemungkinan akan terjadi rupture atau sobek.
Pembengkakan ini dikenal dengan nama
aneurisma. Aneurisma mungkin sedikit
asing di telinga. Ini merupakan kondisi pelebaran pembuluh darah pada arteri. Dinding arteri
melemah, atau dindingnya tipis, lalu membentuk semacam kantung. Ibarat terjadi
penggembungan pada saluran yang lurus
atau lancar.
Jika tidak segera ditangani,
ukuran kantung akan semakin membesar, yang pada akhirnya bisa pecah (rupture). Seperti
yang kita ketahui, pembuluh darah arteri bertugas membawa darah dari jantung ke
seluruh bagian tubuh. Aneurisma biasanya terjadi pada arteri di otak, jantung,
dan perut.
Meskipun sebenarnya bisa terjadi
pada organ mana saja yang memiliki aliran darah. "Namun yang sering
terjadi biasanya pada daerah pembuluh arteri yang besar, dan dekat dengan
jantung. Semakin jauh dari jantung, semakin kecil kemungkinannya. Ketika
terjadi pembengkakan atau pelebaran, otomatis penderitanya akan merasakan sakit
yang luar biasa. Tensi darah yang tinggi, merupakan gejala umum terjadinya
aneurisma. Ketika terjadi pembengkakan, penderitanya terkadang tak hanya
mengalami hipertensi, tapi juga sesak
napas. Jika terjadi hipertensi pada usia muda, kita harus waspada. Karena bisa
jadi mengalami aneurisma.
Kita harus waspadai jika ada
anggota keluarga yang meninggal dalam usia muda tanpa sebab yang jelas. Karena
ini bisa saja karena aneurisma. Gejala Aneurisma Seperti yang telah disebutkan sebelumnya,
aneurisma bisa terjadi pada organ manapun dalam tubuh yang memiliki aliran
darah. Namun yang paling sering terjadi adalah pada organ yang dekat dengan
jantung. Yakni otak, jantung itu sendiri, dan perut, yang masing-masing
memiliki gejala yang berbeda. Jika terjadi pada otak, penderitanya bisa
mengalami stroke karena mengalami pendarahan. Pada jantung, gejala yang dialami
mirip dengan serangan jantung koroner yang akut. Sedangkan pada perut, terjadi
nyeri yang luar biasa dan tensi darah menjadi turun (drop). Ketika ini terjadi,
harus segera dilakukan pemeriksaan, untuk mengetahui, apakah terdapat
aneurisma, terlebih jika sudah terjadi rupture. Ketika sudah mengalami rupture,
otomatis tubuh mengalami pendarahan, dan ini bisa mengakibatkan kematian. Aneurisma
tak dapat sepenuhnya dikatakan sebagai penyakit keturunan. Namun, ini umumnya
terjadi karena malformasi kongenital; kelainan atau cacat sejak lahir. Selain
karena bawaan sejak lahir, bisa juga karena gangguan metabolisme, atau proses
metabolisme yang mengganggu dinding arteri.
Pembengkakan pada Vena Untuk
mendeteksinya, bisa dilakukan melalui general check up, USG dan CT scan. Karena
tidak ada obat yang bisa 'memperbaiki' pembuluh darah yang rusak, maka
pengobatan yang harus dilakukan untuk mengobati aneurisma adalah melalui
operasi. Yakni dengan memotong bagian yang terjadi aneurisma, lalu menyatukan kembali
pembuluh darah, sehingga menjadi normal kembali. Yang juga perlu Anda ketahui, pembesaran
pembuluh darah tak hanya terjadi pada pembuluh arteri, tapi juga vena (pembuluh
darah balik). Dua hal ini tentu saja berbeda. Yang berbahaya dan mengancam nyawa, jika
terjadi pada arteri. Adapun yang terjadi pada vena, akan membuat kita tidak
nyaman. Seperti terjadinya varises. Varises terjadi karena adanya peningkatan
tekanan darah di dalamnya, karena klep dalam pembuluh darah tidak berfungsi
dengan baik. Normalnya, klep hanya mengantarkan aliran darah ke atas. Ketika ia
tidak berfungsi dengan baik, darah yang harusnya naik jadi terhambat atau turun
lagi. Akhirnya, tampak garis-garis berwarna biru yang menonjol pada kulit. Varises
terkadang disertai bengkak pada pergelangan kaki. Kalau dibiarkan, vena yang
melebar bisa pecah dan terjadi luka atau koreng pada permukaan kulit. Pelebaran
pembuluh darah vena juga terjadi pada wanita hamil, atau orang yang obesitas.
Pada wanita hamil misalnya, adanya tekanan dari perut yang membesar,
menyebabkan darah yang harusnya naik jadi tertahan di bawah. Inilah yang
menyebabkan kaki menjadi bengkak. Jadi, meluruskan kaki setelah berjalan jauh
atau berolahraga, ini bertujuan untuk melancarkan pembuluh vena
Sumber : Suara Merdeka
Sumber : Suara Merdeka
No comments:
Post a Comment