Saturday, 23 May 2015

Mewaspadai Pembengkakan Pembuluh Darah

Dinding pembuluh darah manusia memiliki diameter 2 cm. Ia bisa mengalami kelainan atau pembengkakan. Jika diameternya lebih besar daripada 2 cm, maka ini tidak normal. Karena terjadi pembengkakan pada dindingnya, yang memiliki kemungkinan akan terjadi rupture atau sobek.

Pembengkakan ini dikenal dengan nama aneurisma.  Aneurisma mungkin sedikit asing di telinga. Ini merupakan kondisi pelebaran  pembuluh darah pada arteri. Dinding arteri melemah, atau dindingnya tipis, lalu membentuk semacam kantung. Ibarat terjadi penggembungan pada saluran  yang lurus atau lancar.



Jika tidak segera ditangani, ukuran kantung akan semakin membesar, yang pada akhirnya bisa pecah (rupture). Seperti yang kita ketahui, pembuluh darah arteri bertugas membawa darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh. Aneurisma biasanya terjadi pada arteri di otak, jantung, dan perut.

Meskipun sebenarnya bisa terjadi pada organ mana saja yang memiliki aliran darah. "Namun yang sering terjadi biasanya pada daerah pembuluh arteri yang besar, dan dekat dengan jantung. Semakin jauh dari jantung, semakin kecil kemungkinannya. Ketika terjadi pembengkakan atau pelebaran, otomatis penderitanya akan merasakan sakit yang luar biasa. Tensi darah yang tinggi, merupakan gejala umum terjadinya aneurisma. Ketika terjadi pembengkakan, penderitanya terkadang tak hanya mengalami  hipertensi, tapi juga sesak napas. Jika terjadi hipertensi pada usia muda, kita harus waspada. Karena bisa jadi mengalami aneurisma.


Kita harus waspadai jika ada anggota keluarga yang meninggal dalam usia muda tanpa sebab yang jelas. Karena ini bisa saja karena aneurisma. Gejala Aneurisma Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, aneurisma bisa terjadi pada organ manapun dalam tubuh yang memiliki aliran darah. Namun yang paling sering terjadi adalah pada organ yang dekat dengan jantung. Yakni otak, jantung itu sendiri, dan perut, yang masing-masing memiliki gejala yang berbeda. Jika terjadi pada otak, penderitanya bisa mengalami stroke karena mengalami pendarahan. Pada jantung, gejala yang dialami mirip dengan serangan jantung koroner yang akut. Sedangkan pada perut, terjadi nyeri yang luar biasa dan tensi darah menjadi turun (drop). Ketika ini terjadi, harus segera dilakukan pemeriksaan, untuk mengetahui, apakah terdapat aneurisma, terlebih jika sudah terjadi rupture. Ketika sudah mengalami rupture, otomatis tubuh mengalami pendarahan, dan ini bisa mengakibatkan kematian. Aneurisma tak dapat sepenuhnya dikatakan sebagai penyakit keturunan. Namun, ini umumnya terjadi karena malformasi kongenital; kelainan atau cacat sejak lahir. Selain karena bawaan sejak lahir, bisa juga karena gangguan metabolisme, atau proses metabolisme yang mengganggu dinding arteri. 

Pembengkakan pada Vena Untuk mendeteksinya, bisa dilakukan melalui general check up, USG dan CT scan. Karena tidak ada obat yang bisa 'memperbaiki' pembuluh darah yang rusak, maka pengobatan yang harus dilakukan untuk mengobati aneurisma adalah melalui operasi. Yakni dengan memotong bagian yang terjadi aneurisma, lalu menyatukan kembali pembuluh darah, sehingga menjadi normal kembali. Yang juga perlu Anda ketahui, pembesaran pembuluh darah tak hanya terjadi pada pembuluh arteri, tapi juga vena (pembuluh darah balik). Dua hal ini tentu saja berbeda.  Yang berbahaya dan mengancam nyawa, jika terjadi pada arteri. Adapun yang terjadi pada vena, akan membuat kita tidak nyaman. Seperti terjadinya varises. Varises terjadi karena adanya peningkatan tekanan darah di dalamnya, karena klep dalam pembuluh darah tidak berfungsi dengan baik. Normalnya, klep hanya mengantarkan aliran darah ke atas. Ketika ia tidak berfungsi dengan baik, darah yang harusnya naik jadi terhambat atau turun lagi. Akhirnya, tampak garis-garis berwarna biru yang menonjol pada kulit. Varises terkadang disertai bengkak pada pergelangan kaki. Kalau dibiarkan, vena yang melebar bisa pecah dan terjadi luka atau koreng pada permukaan kulit. Pelebaran pembuluh darah vena juga terjadi pada wanita hamil, atau orang yang obesitas. Pada wanita hamil misalnya, adanya tekanan dari perut yang membesar, menyebabkan darah yang harusnya naik jadi tertahan di bawah. Inilah yang menyebabkan kaki menjadi bengkak. Jadi, meluruskan kaki setelah berjalan jauh atau berolahraga, ini bertujuan untuk melancarkan pembuluh vena 


Sumber : Suara Merdeka

No comments:

Post a Comment